Tips Biologi

Written by Science Club FMIPA UR 0 komentar Posted in:

Potasium Nitrat Memperbesar dan Memperbanyak Umbi Bawang Merah

Dalam klasifikasinya, tanaman bawang merah termasuk ke dalam family Amarylidaceae, Ordo Liliales. Tanaman ini merupakan tanaman semusim, memiliki umbi yang berlapis (bulb), berakar serabut, dengan daun berbentuk silinder berongga. Pangkal daun yang menyatu membentuk batang yang berubah bentuk dan fungsinya, membesar dan akhirnya membentuk umbi lapis. Jadi dapat dikatakan bahwa umbi bawang merah merupakan umbi semu yang terbentuk dari lapisan-lapisan daun yang membesar dan menyatu. Bukan umbi sebenarnya seperti halnya kentang maupun ubi jalar.
Bawang merah sebagai salah satu sayuran yang digunakan untuk bumbu kini mempunyai peranan yang cukup penting, baik itu untuk rumah tangga, maupun bahan baku industri. Produksi bawang merah saat ini dirasa belum mampu memenuhi permintaan yang ada terutama pada saat menjelang hari-hari besar atau hari raya. Untuk itulah upaya peningkatan produktivitas tanaman bawang merah nasional perlu ditingkatkan. Salah satu upaya meningkatkan produktivitas tanaman bawang merah ini adalah dengan merangsang perkembangan umbi agar tumbuh lebih besar dan lebih banyak. Perlu kita ketahui bahwa keberhasilan budidaya bawang merah sangat ditentukan kemampuan tanaman bawang memproduksi umbi bawang merah dari anakan. Dari satu siung bibit umbi bawang merah yang ditanam , biasanya dapat menghasilkan belasan bahkan puluhan umbi. Untuk itulah pada budidaya tanaman bawang merah lebih dikonsentrasikan pada pengembangan bagian umbinya.
Bila kita melihat proses serta mekanisme pembentukan umbinya, ada dua unsur penting yang harus kita perhatikan yaitu unsur Nitrogen dan Kalium. Nitrogen merupakan unsur esensial yang sangat dibutuhkan tanaman terutama untuk perkembangan daun, meningkatkan warna hijau daun serta pembentukan cabang. Sedangkan Kalium atau Potassium berfungsi dalam pembentukan gula dan pati sintesis protein, katalis bagi reaksi enzimatis, penetral asam organik serta berperan dalam pertumbuhan jaringan meristem. Pemberian kedua unsur tersebut secara tepat sangat membantu proses pembentukan umbi bawang merah.

Potasium nitrat Grand-K adalah salah satu jenis pupuk majemuk yang memiliki kedua unsur tersebut secara tepat. Pupuk ini biasanya diformulasikan dalam dua bentuk yaitu prill dan kristal. Potasium nitrat penggunaannya dalam pertanian lebih dikenal sebagai kalium nitrat atau biasa disingkat dengan rumus KNO3. Grand-K merupakan pupuk majemuk yang memiliki keunggulan dibandingkan pupuk lainnya. Dimana dengan Grand - K kandungan K2O yang siap diserap tanaman sangat tinggi yaitu 46 persen.

Selain kandungannya yang tinggi, ternyata sifat penting yang dimiliki oleh KNO3 Grand-K adalah tingkat kelarutannya dalam air yang sangat tinggi sehingga jumlah ion-ion K+ dan NO3- yang dilepaskan banyak tersedia bagi tanaman. Pupuk Majemuk Potasium Nitrat Grand-K sebenarnya tidak hanya bagus untuk bawang merah saja namun juga dapat digunakan pada tanaman lain seperti padi, tomat, melon, semangka, jagung dan lain sebagainya.

Lengkap Kandungan dan Unsurnya
Untuk bisa tumbuh berkembang dan berproduksi maksimal, setiap tanaman sangat membutuhkan ketersediaan unsur hara yang mencukupi, tidak terkecuali tanaman bawang merah. Unsur hara yang dibutuhkan pada umumnya terdiri dari 9 unsur hara makro dan 7 unsur hara mikro. Unsur-unsur itulah yang mutlak harus tersedia disamping faktor-faktor lingkungan lain yang mendukung.
Hal ini dapat terpenuhi oleh pupuk KNO3 Grand-K karena selain mengandung hara makro (N=13%, P2O5=0,03%, K=46% dan Ca= 44 ppm) juga mengandung unsur hara mikro seperti Mg 0,05 persen, Na 0,60 persen, Zn 3 ppm, Cu 2 ppm dan Fe 0,04 ppm. Dengan demikian, pupuk majemuk Grand-K cukup lengkap unsur haranya baik yang berupa hara makro maupun hara mikro.
Bila dibandingkan dengan pupuk tunggal seperti halnya urea (CO(NH2)2 maupun KCl, kedua pupuk ini hanya mensuplay unsur hara makro N atau K dan Cl dalam jumlah banyak. Bila pemberiannya terlalu banyak maka akan menyebabkan keasaman tanah (turunnya pH) yang dapat berpengaruh pada penyerapan unsur-unsur hara lain. Selain itu juga dapat menyebabkan toksisitas pada tanaman. Dari kenyataan tersebut dapat terlihat jelas bahwa penggunaan pupuk tunggal seperti Urea, SP-36 dan KCl mempunyai kelemahan yaitu tidak tersedianya unsur hara mikro yang memadai. Karena meskipun unsur hara mikro tersebut dibutuhkan dalam prosentase yang sedikit, tetapi harus tetap tersedia.

Manfaat
Sesuai dengan kandungan yang dimilikinya, maka pupuk majemuk Grand –K memiliki manfaat/kegunaan diantaranya : mudah diserap oleh tanaman sehingga pertumbuhan tanaman lebih cepat dan seragam, dapat meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan penyakit, panen menjadi serentak, dapat mengurangi pembusukan umbi, bebas chlor (Cl) sehingga tidak menyebabkan keracunan keasaman pada tanah, dapat merangsang pembentukan bunga dan kualitas buah serta sel tanaman menjadi lebih rapat sehingga buah menjadi lebih berisi.
Karena pupuk Grand-K ini terdapat dua jenis yaitu berbentuk prill dan kristal maka pemakaiannya pun berlainan. Grand-K yang berbentuk kristal mempunyai sifat mudah larut sangat baik bila digunakan pada saat penyemprotan lewat daun. Selain itu dengan kandungan sodium dan chlor yang rendah tidak menyebabkan gejala kebakaran pada daun dan dapat langsung diserap tanaman baik lewat akar maupun daun. Sedangkan untuk Grand-K prill sangat cocok digunakan pada tanaman tahunan yang diaplikasikan lewat tanah. Kelebihan Grand-K prill ini adalah unsur hara K tersedia dalam waktu yang panjang.
Berkaitan dengan hubungannnya dengan perkembangan bawang merah, mengapa KNO3 mampu memperbanyak dan memperbesar umbi? Hal ini erat kaitannya dengan kandungan unsur hara makro yaitu N dan K. Pembentukan umbi bawang merah ini berasal dari pembesaran lapisan daun yang membesar dan menyatu. Pembentukan lapisan daun yang membesar ini terbentuk dari mekanisme kerja unsur N. Dimana unsur N yang terkandung dalam KNO3 Grand-K menyebabkan proses kimia yang menghasilkan asam nukleat (Gambar 1). Asam nukleat inilah yang berperan dalam inti sel pada proses pembelahan sel sehingga pembentukkan lapisan-lapisan daun dapat terbentuk dengan baik yang selanjutnya berkembang menjadi umbi bawang merah.

PROSES REAKSI KIMIA N PADA PUPUK GRAND-K

Sedangkan kandungan Kalium yang tinggi yaitu sebesar 46 persen menyebabkan begitu banyaknya ion K+ yang mengikat air dalam tubuh tanaman akan mempercepat proses fotosintesis, sehingga prosesnya menjadi lebih optimal. Implikasinya dengan proses fotosistesis yang optimal akan menyebabkan tanaman tetap segar dan terhindar dari kelayuan. Hasil fotosintesis ini pulalah yang merangsang pembentukan umbi menjadi lebih besar.

Aplikasi
Baik jumlah, waktu dan cara pemberian pupuk Grand-K disesuaikan dengan jenis tanaman, umur serta tingkat kesuburan tanah. Biasanya setiap tanaman mempunyai batas-batas kebutuhan unsur hara tertentu agar bisa tumbuh dengan optimal. Bila pupuk Grand-K dimaksudkan sebagai pupuk dasar, maka pemberian sebaiknya dilakukan sebelum tanam dengan mencampurkan terlebih dahulu dengan media tanam. Sedangkan bila diberikan sebagai pemupukan susulan, maka sebaiknya diberikan setiap 3 – 6 bulan sekali (untuk tanaman tahunan). Untuk pengocoran dapat dilakukan dengan dosis 10 gram dalam satu liter air.

(Ir. Menas Tjionger’s, pemerhati pertanian , berdomisili di Ujung Pandang, Sulsel)



0 komentar: